Selasa, 29 Oktober 2013

Ketika Kata "MAAF" Tak Mmpu Meluluhkan

Sore itu menjadi hari terlelah sepanjang minggu ini , berbagai kegiatan dan fikiran menjadi satu .
begitu pula emosi dan keputus asaan menumpuk pada sore itu hingga malam suntuk , tak mau kalah
sang air matapun ikut menetes dan tak terbendung .

" Gimana workshop hari ini ? "
"Alhamdulillah lancar , tapi capek banget "
"Alhamdulillah kalo gitu , O iya dokter mau ngasih tau hasil priksa terakhir kamu"
"Harus sekarang dok ? capek banget nih"
"Mau tak kasih tau bapak apa kamu sendiri aja yang tau ?"
"Nahh jangan gitu , aku aja . bapak jangan tau dulu . bapak masih sakit dok , jangan
tambahin beban pikiran bapak yah . aku aja deh gapapa"
"Gini dek , kemaren tu hasil lab... bla bla bla.."

aku hanya bisa terdiam dan berfikir , hatiku berontak !
'Tuhan mengapa cobaan datang disaat kondisiku lemah ? menagapa Tuhan ?'
ku lihat pesan masuk , mengapa sedari tadi tak ada kabar darinya ?
bagaimana keadaannya sekarang ? apa dia baik tanpa kabarku juga ? sedang sibuk kah dia ?
apakah aku harus menceritakan dengannya tentang hal ini juga ?
aku bingung...

ku coba mengirimnya pesan singkat , namun karena emosiku yang tak terkandali , serta
perasaanku yang tak menentu . aku membuatnya marah 
"BODOH !" umpatku kesal 

malam itu ku habiskan dengan air mata , tanpanya yang menenangkanku , tanpa ibu dan bapak dan hanya
seorang teman membelai dari kejauhan dengan kata - katanya . 
dia teman terbaikku . dia selalu ada saatku bahagia , emosi , benci , tangis bahkan saatku teracuhkan
dia selalu menemani , walau hanya suaranya saja .
setidaknya dia lah yang menyumbat air mataku saat ini .
kau orang terhebat :)

Malam tadi aku berusaha untuk membaiki hubunganku dengannya ,
namun apa ? ternyata kata "M A A F " 
tak bisa membuatnya kembali seperti yang dulu .
tak bisa membuatnya ikhlas memaafkan segala tindakan bodohku
Tuhan , apa yang harus aku lakukan ?
Aku mencintainya 

aku merindukannya dan itu sangat . 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar